Puisi Tentang Mimpi Karya Ni Nengah Restari
Senyum terukir tipisMenghias bibir yang manisLangkah demi langkah berpijakMengejar angan yang bijak Sejuta harapan kurengkuhLaksa rintangan kutempuhLaksa menuju kemenanganMenggapai impian
Senyum terukir tipisMenghias bibir yang manisLangkah demi langkah berpijakMengejar angan yang bijak Sejuta harapan kurengkuhLaksa rintangan kutempuhLaksa menuju kemenanganMenggapai impian
Inginku bebas inginku lepasTerserah air mengalir ke manaMelewati pasir, lembah dan telagaBerlari sekuat-kuatnya yang tanpa batas Kebebasan mengolah cipta, rasa,
Seonggok jagung di kamardan seorang pemudayang kurang sekolahan Memandang jagung itu,sang pemuda melihat ladang;Ia melihat petani;Ia melihat panen;dan suatu hari
Matahari musti terbit.Matahari musti terbenam.Melewati hari-hari yang fanaAda kanker payudara, ada encok,dan ada uban. Ada Gubernur sarapan bangkai buruh pabrik,Bupati
kelaparan adalah burung gagakyang licik dan hitamjutaan burung-burung gagakbagai awan yang hitam o Allah !burung gagak menakutkandan kelaparan adalah burung
30 tahun kemudian mereka bertemu di restoran dekat danau. Hujan dan kenangan berhimpitan, berbareng,seperti lalulintas yang langgeng. Terkadang badai meracau,langit
Di pasar loak jejak timpa menimpa, menghapus kau dan aku,mengingat kau mengingat aku Pengalaman adalah karpet tua, anakku, pompa-pompa,gambar burak,
Dengan puisi aku bernyanyi,Sampai senja umurku nanti,Dengan puisi aku bercinta,Berbatas cakrawala… Dengan puisi aku mengenang,Keabadian Yang Akan Datang,Dengan puisi aku
Tuhan, kurniakan kami musim dingin yang panjangdan muzik diam, dan mulut yang sabar,dan sedikit kebanggaan– sebelumusia kami berakhir.Kurniakan kami keampunandan
Hujan mengenal baik pohon, jalan,dan selokan – suaranya bisa dibeda-bedakan;kau akan mendengarnya meski sudah kaututup pintudan jendela. Meskipun sudah kaumatikan